Berkolaborasi Gelar Anjangsana, Ini Yang Dilakukan Pemuda LDII Bulukumba & Gowa

PAPUABERKABAR | BULUKUMBA - Allah sangat menyayangi hambanya dengan memberikan petunjuk menjalani kehidupan lewat agama. Salah satu yang menjadi ladang pahala adalah dengan menikah. Menikah merupakan sesuatu yang diidam-idamkan oleh para jomblo, namun jangan sampai keinginan menikah ini semata hanya untuk perlombaan status.
Jangan sampai setelah menikah kemudian mulai menemui banyak cobaan rumah tangga kemudian melepasnya dengan begitu cepat. Sehingga edukasi mengenai dunia pernikahan sangat dibutuhkan untuk memperoleh pendewasaan diri dalam menghadapi masalah rumah tangga.
Menemukan pasangan atau jodoh tentunya sudah diatur oleh Allah SWT, namun prakteknya dibutuhkan usaha dan pembekalan baik materi maupun mental di dalamnya. Sejalan dengan itu, DPD LDII Kabupaten Bulukumba bekerja sama dengan DPD LDII Kabupaten Gowa menghelat Anjangsana dengan tajuk “KEKASIH” yang merupakan singkatan dari Ketemu Kamu Karena Kasih Ilahi.
Kegiatan yang digelar pada hari Kamis 03 Maret 2022 dilaksanakan secara indoor dan outdoor di Pantai Parangluhu, Bira, dan Masjid Babul Barokah, Kalumeme Kabupaten Bulukumba, dengan diikuti total peserta dan panitia sebanyak 100 orang yang merupakan pemuda dan pemudi LDII usia mandiri.
Acara dimulai dengan kegiatan outdoor berupa games keakraban yang bertujuan membuat suasana lebih kondusif, menjadikan para peserta bisa saling mengenal sehingga meningkatkan keakraban para peserta.
Acara dilanjutkan dengan kegiatan indoor yaitu pemangkulan rangkuman dalil-dalil tentang pembinaan generasi muda yang disampaikan oleh Ustad Muh. Asrul Sani. Dalam pemaparannya Asrul menerangkan bahwa generasi muda perlu mamhami tujuan menikah yang diantaranya adalah menjalankan sunah Rasulullah SAW, Mendapatkan pasangan agar memudahkan masuk surga, Menjaga diri agar terhindar dari pelanggaran had (zina), Mempunyai anak yang sholih/sholihah agar mendapatkan jariyah.
Sangat mulianya tujuan menikah sehingga Salah satu contoh sederhana bentuk kemaksiatan menjelang pernikahan adalah pacaran. Maka pentingnya kita mengubah mindset, bukan pacaran dulu baru nikah, tetapi nikah dulu baru pacaran.
“Pernikahan merupakan bentuk ibadah yang bisa mendatangkan pahala. Sedangkan kemaksiatan merupakan perbuatan yang menghasilkan pundi-pundi dosa. Pernikahan yang diawali dengan kemaksiatan akan mengikis kebarokahan dari pernikahan itu sendiri,” paparnya.
Acara tersebut di tutup oleh Bapak Ridwan Abadi sebagai salah satu Dewan Pembina Remaja LDII, beliau berharap kekhawatiran atau perilaku yang dapat menyulitkan pernikahan supaya bisa diminimalisir sehingga dapat mempermudah proses menjadi halalnya 2 insan.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa melancarkan pernikahan, para remaja bisa terhindar dari pelanggaran seperti pacaran yang tentunya tidak ada tuntunannya di dalam agama serta remaja diharapkan bisa mengedepankan proses - proses syar’i di dalam memilih pasangan,” tutupnya. (MUNAUFALIR)
Editor :Tim Sigapnews
Source : MUNAUFALIR